Sabtu, 11 Februari 2012

WAZZUB

Pada kesempatan ini saya akan berbagi info seputar wazzub. Pasti bagi pemula yang ingin mengunakan wazzub sering bertanya-tanya apakah wazzub penipu atau wazzub melakukan pembayaran. Yuk kita baca info selengkapnya!!

Wazzub adalah sebuah situs yang konon katanya bakal menyaingi google dengan system kerja mereka yang akan membagi hasil jika kita ikut bergabung bersama wazzub. kenapa bisa dibagi hasil? berikut ada beberapa cuplikan dari

1. Google
Anda pasti tahu perusahaan seperti Google atau Yahoo!. Dan Anda pasti tahu juga berapa banyak yang mereka peroleh. Tidak tahu? Berikut adalah jawabannya: Mereka mendapatkan miliaran Dollar setiap tahunnya (Google mendapat $ 29.000.000.000 HANYA pada tahun 2010) itu berkat KITA yang menggunakan layanan mereka. Google menawarkan banyak layanan. Tapi 95% dari pendapatannya ($ 27.550.000.000) berasal dari hanya SATU layanan saja: mesin pencari milik mereka yang terkenal, Google Search. Setiap user yang menggunakan Google Search membuat Google mendapatkan sekitar 1 $ / hari. Bayangkan jika Anda bisa mendapatkan hanya 0.001% dari penghasilan Google Search: $ 275.000/Tahun (sekitar $ 23.000/bulan). Masalahnya adalah: Anda tidak akan mendapatkannya karena Google menyimpan SEMUA penghasilannya untuk dirinya sendiri.

2. Wazzub, “Revolusi Pengguna”
Pada tahun 2007, seseorang berpikir: “Kami, para pengguna membuat mereka mendapatkan miliaran dan kami tidak mendapatkan satu sen-pun. Itu sangat menjijikkan”. Maka Lahirlah WAZZUB. Wazzub adalah mesin pencari, seperti Google, yang akan memberikan Anda uang untuk merujuk orang ikut bergabung menjadi Membernya. Anda akan mendapatkan $ 1/bulan, SEUMUR HIDUP, untuk setiap user yang bergabung dengan Wazzub menggunakan link referral Anda. Dan Anda juga mendapatkan $ 1/bulan, SEUMUR HIDUP, setiap kali seseorang bergabung dengan kelompok Anda (misalnya: Anda akan mendapatkan $ 1 jika teman Anda mengundang seseorang untuk bergabung, tetapi Anda juga akan mendapatkan $ 1 jika teman dari teman Anda itu mengajak seseorang untuk ikut bergabung juga, dst…).

Anda dapat mencoba kalkulator mereka untuk melihat bagaimana hal itu dapat dgn mudah untuk mendapatkan $ 4000/bulan tanpa usaha apapun. Anda hanya perlu mengajak 5 orang untuk melakukan hal yang sama dalam 5 tingkatan. Hal ini dapat dilakukan dgn cepat & mudah hanya dengan memberitahu teman² Anda dan dengan mem-posting di forum di Internet seperti yang saya lakukan saat ini. 4000 $ / bulan, SEUMUR HIDUP, hanya untuk memberitahu teman Anda untuk bergabung sebuah website. Kedengarannya luar biasa, bukan? Dan itu kenyataan.

3. Mengapa Wazzub membayar begitu banyak untuk penggunanya?
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Wazzub membayar Anda untuk mengajak orang untuk bergabung. Sebenarnya, jawabannya cukup sederhana: semakin banyak pengunjung yang mereka dapatkan, semakin banyak mereka dibayar. Ingat, Google mendapat $ 1 per pengguna PER HARI. Wazzub akan membayar Anda $ 1 per pengguna PER BULAN. Jadi masih menguntungkan untuk Wazzub.1 orang dibawah kita di hitung $1

1st. Generation 5 x $1.00 = $5.00
2nd. Generation 25 x $1.00 = $25.00
3rd. Generation 125 x $1.00 = $125.00
4th. Generation 625 x $1.00 = $625.00
5th. Generation 3125 x $1.00 = $3125.00


4. Ambil keputusan Anda
Anda harus mengambil keputusan dengan sangat cepat: bergabung sekarang,
http://signup.wazzub.info/?lrRef=bcf11 mulai memberitahu teman-teman Anda dan dapatkan $ 50, $ 1000, $ 4000 atau bahkan lebih per bulan selama seluruh hidup Anda. Atau menunggu dan melihat apakah WAZZUB itu benar² legit…


Tapi hati-hati: Wazzub tidak akan membagi hasil pendapatannya untuk anggota yang bergabung setelah tangal 09 April 2012.

Caranya:

Step 1 daftar di http://signup.wazzub.info/?lrRef=bcf11

Step 2 verifikasi email di inbox email anda

Step 3 invite your family and friends

WAZZUB Easy Money!

I have sign up to Wazzub, how about you?^_^


“WAZZUB” is a potential new competitor of “Google” which will give a portion of profits earned by the company. WAZZUB is newly pre-launched and will be launched soon on 9 April 2012. Please read the following:

I - Google
You know a company like Google or Yahoo!. And you must know also how much they earn. Do not know? Here is the answer: They are getting billions of dollars each year (Google gets $ 29 billion ONLY in 2010) thanks to YOU ​​who use their services. Google offers many services. But 95% of its revenues ($ 27.55 billion) came from only ONE single service: their famous search engine, Google Search. Every user who uses the Google Search makes Google gets about $ 1 / day. Imagine if you could get only 0001% of the revenue Google Search: $ 275.000/Year (around $ 23.000/month). The problem is: You will not get it because Google keeps ALL his income for himself.

II - Wazzub, the “User Revolution”
In 2007, a person thinks: “We, the users make them get billions and we did not get any cent. It was very disgusting”. Thus, was born WAZZUB. Wazzub is a search engine, like Google, which will give you money for referring people to join our members. You will get $ 1/month, LIFETIME, for each user who joins Wazzub using your referral link. And you also get $ 1/month, LIFETIME, every time someone joins your group (for example: you will get $ 1 if a friend you invite someone to join, but you also will get $ 1 if a friend of your friend invites someone to join as well, etc. ..).
You can try out their calculators to see how it can be easy to get $ 4000/month without any effort. You just need to invite 5 people to do the same thing in 5 levels. This can be done quickly & easily just by telling your friends and by posting on the forums on the Internet as I do now. $ 4,000 /month, LIFETIME, just by telling your friends to join a website. Sounds incredible, isn’t it? And that is real.

III- Why Wazzub pays so much for its users?
You may be wondering why Wazzub pays you to invite people to join. Actually, the answer is quite simple: the more visitors they get, the more they get paid. Remember, Google gets $ 1 per user PER DAY. Wazzub will pay you $ 1 per user PER MONTH. So it is still advantageous to Wazzub.

IV - Take your decision
You have to make decisions very quickly: join now,
http://signup.wazzub.info/?lrRef=bcf11 start telling your friends and get $ 50, $ 1,000, $ 4,000 or even more per month for your entire life. Or wait and see if it really WAZZUB legit … But be careful: Wazzub will not share the proceeds to members who join after April, 9, 2012.

Actually, they assume that after 3 months they will have enough members and they do not have to pay to get more members in more and more. So join NOW, for FREE, and invite people more before April, 9 2012. After that date, it will be too late. You only have 2 months to change your life.

V - No more needs to be said, it’s time to sign up

Sign up is FREE

Step 1 sign up, fill your data http://signup.wazzub.info/?lrRef=bcf11

Step 2 click email verification in your inbox

Step 3 invite your family and friends

Selasa, 19 April 2011

Kesaksian Awal Saya Bergabung

saya baru saja mendaftar menjadi member sebuah perusahaan, bisa dibilang MLM..saya sudah mendengar 4 tahun yang lalu (bahkan saya sudah membuktikan produknya waktu saya sakit DBD dan thypus sehingga harus dirawat di RS Muhammadiyah Bandung, kepulangan saya dari RS langsung ke Serang, nenek saya memberikan sisa obat ini untuk saya konsumsi sekaligus untuk mengobati jerawat di wajah saya, selama pemakaian saya merasakan perubahan, namun berhenti karena habis dan saya tak tahu mendapatkan produk ini dan masih cuek karena belum tahu), tapi saya baru tahu detail di bulan ini, mengetahui itu rasanya sangat menyesal baru bergabung, karena kecepatan perkembangannya sangat pesat jauh dibandingkan MLM lain yang saya ikuti sebelumnya. saya rasa prospeknya jauh lebih mudah, ibarat kata minimal kita hanya mengajak 2 orang saja dst (2 downline kita mengajak 2 orang lainnya). bahkan produknya hanya 2, yang intinya merupakan konsumsi pribadi karena menyehatkan dan menyembukan.

tanggal 8 april 2011, jum'at sore kami kedatangan kerabat dari majalengka yang tinggal di pandeglang, kalau saya menyebutnya "ua". dulu saya pernah ke rumahnya, intinya kedatangannya adalah pertemuan kedua bagi saya. ua adalah salah satu pejabat yang berkantor di KP3B serang yang sebentar lagi akan pensiun. ternyata kedatangan ua karena telah mendaftarkan abi saya dalam bisnis ini cuma-cuma(tapi tanpa produk). setelah makan, ua sempat menjelaskan tentang sistem bisnis ini (sekaligus meng-google tentang kesuksesan orang2 dalam bisnis ini dan kehebatan produknya) yang membuat saya, mama, dan adik saya tertarik, terutama saya. akhirnya menjelang kepulangannya, saya bilang bahwa saya ingin bergabung juga seperti abi. dengan keadaan terburu-buru (takut kemalaman) ua membantu saya mengisi formulir sambil saya bertanya lebih jauh. tapi ternyata ada kendala, karena saya belum punya rekening di Bank BCA (karena untuk memudahkan pemberian bonus yang akan diberikan keesokan harinya jika saya aktif). bahkan, ua melihat saya yang berjerawat, memberikan produknya secara cuma-cuma. berniat selasa sudah bergabung, hari senin (11) saya ke BCA, tapi saya belum bisa membuat rekening karena KTP saya sudah kadaluarsa. akhirnya saya harus memperpanjang KTP yang jadinya di hari kamis (14). jum'at (15) siang saya sudah mempunyai rekening.

sejak tanggal 8 (jum'at malam) saya mengggunakan produk (anggota keluarga juga) saya sendiri keluhannya berjerawat dan mata minus, adik saya sama tapi jerawat'y lebih sedikit, mama mata tua dan ingin terlihat muda dan sehat, abi gangguan kulit di kakinya. tentu saja 1botol kecil ini sudah habis sebelum saya benar2 bergabung. di rabu (13) malam sya memberanikan diri meminjam produk ke ua (diganti setelah bergabung) karena saya dan keluarga merasa enak (ada perubahan) walaupun dimulai dari efek penggunaan. akhirnya ua yang baik meminjamkan keesokan harinya.

karena hari sabtu minggu saya mengajar, senin saya kuliah, maka saya posting (bergabung) dalam bisnis ini di hari selasa (19). saya bertemu upline ua yang rumahnya di sebelah Stokist (pusat cabang bisnis ini). di sana saya dijelaskan lebih jauh, bercerita tentang kendala dan penanggulangannya, cerita kesuksesan orang-orang yang telah bergabung (termasuk upline saya itu).

yang benar-benar saya harapkan adalah jerawat-jerawat di wajah saya hilang! karena saya sudah punya ini sejak SMA. dan keuntungan lainnya saya bisa menghasilkan uang sendiri (yang bertahap). saya akui saya termasuk orang yang malu (tidak mudah akrab dengan orang yang baru kenal, dan kurang dalam penjelasan mengenai bisnis seperti ini, namun dengan bantuan upline2 saya, saya yakin satu tahun ke depan rekening BCA saya akan BANJIR) ^_^

jika Anda tertarik dan ingin mengetahui, atau bahkan bergabung bisa membaca entri blog saya (akan saya posting mengenai bisnis ini) atau melalui telp. 081991019556/ jopie_love08@yahoo.com

Selasa, 12 April 2011

coba Bisnis Gratis yang menguntungkan

mau dapat penghasilan cuma2??
gratis loh...
nyesel dc klo g gabung..
gabung "jikabenar" memang benar2 dapat komisi gratis..
buktikan saja..
tak akan tertipu, karena GRATIS!!!
copy link ini..
www.komisigratis.com/?id=jikabenar

ya.. sebenarnya, saya lagi coba-coba.. toh ga ngeluarin uang sama sekali.. kalo untuk iklan mah bisa lewat facebook/twitter/blog atau semacam'y..
atau numpang promosi lewat komentar2 di site manapun.. hehe.. :P nama'y juga usaha.. kalo mau untung ya harus pengorbanan.. ya lewat promosi ini..

maka'y kalo temen2 mau coba2 berhadiah.. copy aja link'y.. jadi kita bisa bermitraan..
www.komisigratis.com/?id=jikabenar
klo ga mau sama saya juga gapapa.. ga da yang rugi kok..
yang rugi.. kalo temen2 ga gabung..
percaya dc..
insya alloh.. kan rejeki ga kemana.. tinggal kita berusaha aja..

best regards..
Maftuhah Marhamah
^_^

Senin, 04 April 2011

Supervisi Pendidikan

by. Maftuhah Marhamah

BAB I
PENDAHULUAN
Membangun peradaban sebuah bangsa pada hakikatnya adalah pengembangan watak dan karakter manusia unggul dari sisi intelektual, spiritual, emosional, dan fisikal yang dilandasi oleh fitrah kemanusiaan. Fitrah adalah titik tolak kemuliaan manusia, baik sebagai bawaan seseorang sejak lahir atau sebagai hasil proses pendidikan.
Pada hakikatnya, pendidikan merupakan upaya membangun budaya dan peradaban bangsa. Oleh karena itu, UUD 1945 secara tegas mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan proses pendewasaan diri manusia itu sendiri serta selain itu pendidikan juga merupakan proses pembentukan pribadi dan karakter manusia. Kemudian, pada satu fokus yang lebih khusus yaitu pendidikan formal, manusia diberikan dasar-dasar pengetahuan sebagai pegangan dalam menjalani hidup dan menghadapi kenyataan hidup dimana didalam pendidikan formal dalam hal ini adalah sekolah menjadi suatu jenjang yang mungkin memang sudah selayaknya dilalui dalam proses kehidupan manusia. Kemudian dalam pendidikan sekolah itu, manusia juga selain melatih kedewasaan juga mengasah intelektualitasnya dan kompetensinya dalam tanggung jawab dan kesadaran.
Seperti telah dituliskan sebelumnya, pada dunia sekolah, manusia dilatih intelektualitasnya dengan pengetahuan dan ilmu-ilmu yang diajarkan dalam proses pendidikannya pada jenjang-jenjang yang telah ada dan diatur. Untuk itu, pada pendidikan sekolah sangat diperlukan adanya perencanaan dalam pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Perencanaan yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan atau sekolah yang di dalamnya terdapat standar-standar pembelajaran dan pengembangan intelektualitas manusia.
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervise. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervise haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Setelah kita mengetahui realita yang terjadi seperti yang sudah tersebut di atas,maka diperlukan sebuah penjelasa secara rinci dan mendetail tentang supervisi pendidikan agar para pendidik dapat memahami betapa perlu dan pentingnya supervisi pendidikan itu.

BAB II
PERMASALAHAN
Dalam dunia pendidikan selalu ada supervisi di dalamnya. Apakah hal itu memang harus demikian? Apa itu supervise pendidikan? Apa Tujuan serta fungsi supervise pendidikan?

BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN, FUNGSI DAN TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
■ Arti morfologis
Supervision (inggris) :
Super : atas, vision : visi
Jadi supervisi artinya : lihat dari atas
■ Arti semantik
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru
Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor pendidikan.
Supervisi bercirikan :
o Research : meneliti situasi sebenarnya disekolah
o Evalution : penilaian
o Improvement : mengadakan perbaikan
o Assiatance : memberikan bantuan dan bimbingan
o Cooperation : kerjasama antara supervisor dan supervisid ke arah perbaikan situasi
Kepengawasan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami masa transisi dari inspeksi kea rah supervisi yang dicita-citakan. Yang disebut supervisor pendidikan bukan hanya para pejabat/petugas dari kantor pembinaan, kepala sekolah, guru-guru dan bahkan murid pun dapat disebut sebagai supervisor, bila misalnya diserahi tugas untuk mengetuai kelas atau kelompoknya.
FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu situasi pendidikan
• Perumusan topik
• Pengumpulan data
• Pengolahan data
• Konlusi hasil penelitian
2. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada negative
3. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya.
4. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kea rah pembinaan diri yang disupervisi
TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
a. meningkatkan mutu kinerja guru membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya. Membentuk kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat dan saling menghargai satu dengan yang lainnya. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa Meningkatkan kulaitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
b. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik.
c. Meningkatkan keefektifan dan keefesienan sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
d. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasu belajar sebagaim,ana yang diharapkan.
e. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.
B. PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Prinsip-prinsip fundamental
Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang pancasilais sejati.
2. Prinsip-prinsip praktis
a. Negatif
• Tidak otoriter
• Tidak berasas kekuasaan
• Tidak lepas dari tujuan pendidikan
• Bukan mencari kesalahan
• Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil
b. Positif
 Konstruktif dan kreatif
 Sumber secara kolektif bukan supervisor sendiri
 Propessional
 Sanggup mengembangkan potensi guru dkk
 Memperhatikan kesejahteraanguru dkk
 Progresif
 Memperhitungkan kesanggupan supervisid
 Sederhana dan informal
 Obyektif dan sanggup mengevaluasi diri sendiri
C. PELAKSANAAN SUPERVISI
Suatu program supervisi pendidikan adalah rangka program perbsikan pendidikan dan pengajaran.
1. perancanaan
Perancaan adalah pemikiran dan perumusan tentang apa, bagaimana, mengapa, siapa, kapan dan dimana.
a. prinsip-prinsip : kooperatif, kreatif, komprehensif, flexible, kontinu
b. Syarat-syarat :
 tilikan jelas tentang tujuan pendidikan
 pengetahuan tentang mengajar yang baik
 pengetahuan tentang pengalaman belajar murid
 pengetahuan tentang guru-guru
 pengetahuan tentang murid-murid
 pengaetahuan tentang masyarakat
 pengetahuan tentang sumber-sumber fisik
 factor biaya
 factor waktu
c. proses : merumuskan what, why, how, who, when, where
2. organisasi program
a. pola-pola :
→ horizontal
→ vertical
b. langkah-langkah mengorganisir program :
 persiapakan suasana
 pertimbangan situasi
 penyusunan program
 pembagian tanggung jawab
 perwujudan program
 pembinaan perkembangan program
 integrasikan program dengan masyarakat
 persiapan program evaluasi
3. evaluasi
Evaluasi dalam hubungannya dengan pendidikan adalah menentukan sampai dimana tujuan-tujuan pendidikan yang ditetapkan telah tercapai.
a. prinsip-prinsip
rencana harus komprehensif
penyusunan harus kooperatif
program harus kontinu dan berinteraksi dengan kurikulum
lebih menggunakan data yang objektif daripada yang subyektif
menghargai para participant
b. proses
o merumuskan tujuan evaluasi
o menyeleksi alat-alat evaluasi
o menyusun alat-alat evaluasi
o menerapkan alat-alat evaluasi
o mengelola hasil
o menyimpulkan
c. aspek-aspek yang dievaluasi :
 peronil → murid, guru, karyawan, wali murid, kepsek, supervisi
 materiil → kurikulum, perlengkapan sekolah, administrasi, perlengkapan murid
 operational → proses kepemimpinan, proses mengajar, usaha kesejahtraan personil, usaha integrasi sekolah dan masyarakat
4. alat-alat :
a. Objektif :
ujian karangan (essay examination)
ujian objektif
b. lebih ke subjektif
 observasi
 wawancara
 angket
 checklist dan rating-scale
 laporan pribadi dan tekhnik projektif
 catatan-catatan anekdot
 catatan-catatan komulatif
 case study
 sosiometri
 laporan stenografis
 buku-buku catatan
 kotak saran
 rapat-rapat supervisi
D. TEKNIK SUPERVISI
1. Tekhnik kelompok : cara pelaksanaan supervisi terhadap sekelompok orang yang disupervisi
2. Tekhnik perorangan : dilakukan terhadap individu yang memiliki masalah khusus.
Metode Supervisi
1. Metode langsung : alat yang digunakan mengenai sasaran supervisi
2. Metode tak langsung : mempergunakan berbagai alat perantara (media)
Tekhnik dan Metode yang Lain
1. Kunjungan sekolah (school visit)
Akan memberikan pengatahuan yang lengkap tentang situasi sekolah sehingga program akan lebih efektif.
2. Kunjungan kelas (class visit)
Merupakan suatu metode supervisi yang “to the point” kena sasaran
3. Pertemuan individual
Setelah suatu kunjungan berakhir, hendaklah diadakan pembicaraan langsung dan pribadi tentang hasil kunjungan dengan orang yang dikunjungi.
4. Rapat sekolah
Untuk membicarakan kepentingan murid dan sekolah dan hal-hal yang berhubungan dengan sekolah
5. Pendidikan ini service
Untuk kepentingan mutu mrngajar dan belajar, maka guru perlu mengembangkan pengetahuan sesuai dengan profesinya dengan berbagai cara. Misalnya : study individual, study grops, menghadiri ceramah, mengadakan intervisitasi dsb.
6. Workshop (musyawarah kerja_muker)
Untuk mengembangkan professional karyawan (in-service)
7. Intervisitas
Saling kunjung-memgunjungi sesama guru untuk mengobservasi situasi belajar masing-masing
8. Demonstrasi mengajar
Metode ini dapat dilakukan oleh supervisor sendiri atau oleh guru yang ahli untuk memperkenalkan metode mengajar yang efektif.
9. Bulletin supervisi
Bulletin berkala dapat dimanfaatkan untuk perbaikan program pendidikan dan penngajaran, bisa mingguan atau bulanan.
10. Bulletin bord
 pengumuman administrative
 pengunguman supervisi
 pengunguman untuk murid
 dsb
11. Kunjungan rumah
Tujuannya untuk mempelajari bagaimana situasi hidup orang yang disupervisi di rumah terutama meneliti masalah-masalah yang secara langsung atau tak langsung mempengaruhi tugas/kewajiban orang yang disupervisi itu

BAB IV
KESIMPULAN
Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru.
Supervisi pendidikan berfungsi untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu situasi pendidikan, Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada negative, Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya., Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kea rah pembinaan diri yang disupervisi
Tujuan akhir dari supervisi pendidikan adalah meningkatkan professional guru dan karyawan sekolah guna menunjang akuntabilitas siswa dalam belajar, sehingga siswa benar-benar menjadi manusia yang berilmu, berbudi dan kreatif dalam segala hal sesuai dengan amanah UUD 45.

Sabtu, 19 Maret 2011

Saturday's moon expected to be super

It's not lunacy: The full moon that rises in the east at sunset today really will be bigger than normal.

Some are calling it a "super moon." That's a bit of a stretch, said Dean Regas, outreach astronomer for the Cincinnati Observatory, although it will be the biggest moon since the first year of the Clinton administration.

"Every 18 years, it comes to its closest point to the Earth," Regas said. "This time it happens to be a full moon at the same time, so that makes it a little rarer."

It will appear 14 percent bigger than the moon at its furthest distance from Earth, he said. That's probably not enough for casual observers to notice.

Still, there's an excellent chance local moon gazers can get a good look. The forecast is calling for partly cloudy skies tonight.

The most dramatic view will come when the moon is near the horizon. For reasons that aren't well understood, Regas said, "whenever the moon's low in the sky, it seems bigger to your brain."

Moonrise will be about 02:05 a.m of Indonesia. The observatory has a private event scheduled, so he suggested that people seek a clearing with good view to the east.

so... let's check this out..

don't missed this wonderful every 18 years phenomena..

:)

Jumat, 18 Maret 2011

Nasalization

NASALIZATION

A. Definition

In phonetic, nasalization (or nasalisation) is the production of a sound while the velum is lowered, so that some air escapes through the nose during the production of the sound by the mouth. An archetypal nasal sound is [n].

In the International Phonetic Alphabet nasalization is indicated by printing a tilde above the symbol for the sound to be nasalized: [ã] is the nasalized equivalent of [a], and [ṽ] is the nasalized equivalent of [v]. An older IPA subscript diacritic [ą], called an ogonek, is still seen, especially when the vowel bears tone marks that would interfere with the superscript tilde. For example, [ą̄ ą́ ą̀ ą̂ ą̌] are more legible in most fonts than [ã̄ ã́ ã̀ ã̂ ã̌].

B. Types

1. Nasal vowels

Nasal vowels are found in many European languages, such as French, Portuguese, Breton, Polish. In these, as well as and languages found in other language families outside Europe, nasal vowels contrast with oral vowels. Many languages, however, only have oral vowels. There are occasional cases where vowels show contrasting degrees of nasality

2. Nasalized consonants

By far the most common nasalized sounds are nasal stops such as [m], [n] or [ŋ]. They may be called stops because airflow through the mouth is blocked, though air flows freely through the nose. Their non-nasal articulatory counterparts are the oral stops.

Nasalized versions of other consonant sounds also exist, though they are much rarer than either nasal stops or nasal vowels. Some of the South Arabic Languages have phonemic nasalized fricatives, such as /z̃/, which sounds something like a simultaneous [n] and [z]. The sound written ‹r› in Mandarin has an odd history; for example, it has been borrowed into Japanese as both [z] and [n]. It seems likely that it was once a nasalized fricative, perhaps a palatal [ʝ̃]. In the Hupa velar nasal /ŋ/, the tongue often does not make full contact, resulting in a nasalized approximant, [ɰ̃]. This is cognate with a nasalized [ȷ̃] in other Athabaskan languages. In Umbudu, phonemic /ṽ/ contrasts with(allophonically) nasalized [w̃], and so is likely to be a true fricative rather than an approximant. In Old and Middle Irish, the lenited ‹m› was a nasalized bilabial fricative. [1]

3. Nareal consonants

Besides nasalized oral fricatives, there are true nasal fricatives, called nareal fricatives, sometimes produced by people with speech defects. That is, theturbulence in the airflow characteristic of fricatives is produced not in the mouth but in the nasal cavity. A tilde plus trema diacritic is used for this in the Extensions to the IPA: [n͋] is an alveolar nareal fricative, with no airflow out of the mouth, while [v͋] is an oral fricative (a [v]) with simultaneous nareal frication. No known natural language makes use of nareal consonants.

4. Denasalization

Nasalization may be lost over time. There are also denasal sounds, which sound like nasals spoken with a head cold, but these are not used in non-pathological speech.

5. Diachronic nasalization

Nasal stops frequently nasalize surrounding vowels. Not infrequently, this can result in the addition of nasal vowels to a language. This happened in French, where most final consonants disappeared, but where in the case of final nasals, the preceding vowels became nasal, introducing a new distinction into the language. An example where this happened is vin blanc [vɛ̃ blɑ̃] ('white wine'), ultimately from Latin vinum and blancum.

SOUND CHANGE:

Sound change and alternation

Metathesis (reordering)
Quantitative metathesis
(vowel length)

Lenition (weakening)
Consonant gradation
Consonant voicing and devoicing
Spirantization (assibilation)
Rhotacism (change of [z] or [d] to [r])
L-vocalization (change of [l] to

Assimilation
Coalescence
Coarticulation
Palatalization (before front vowels)
Velarization (before back vowels)
Labialisation (before rounded vowels)
Initial voicing (before a vowel)
Final devoicing (before silence)
Metaphony (vowel harmony, umlaut)
Consonant harmony

[w])Debuccalization (loss of place)

FortitioElision (loss)
Apheresis (initial)
Syncope (medial)
Apocope (final)
Haplology (similar syllables)

Dissimilation

Cheshirisation (trace remains)
Compensatory lengthening
Nasalization
Tonogenesis
Floating tone

Fusion
Cluster reduction
n
(strengthening)

Epenthesis (addition)
Anaptyxis (vowel)
Excrescence (consonant)
Prosthesis (initial)
Paragoge (final)
Unpacking
Vowel breaking (diphthongization)

Sandhi (boundary change)
Liaison, linking R
Consonant mutation
Tone sandhi
Hiatus
Synalepha (contraction)
Elision (loss of one vowel)
Crasis (writing change)
Synaeresis (opposite: diaeresis)
Synizesis (no writing change)


C. NASAL VOWEL

A nasal vowel is a vowel that is produced with a lowering of the velum so that air escapes both through nose as well as the mouth. The term stands in opposition to the term "oral vowel" refers to an ordinary vowel without this nasalisation. Note that these terms can be slightly misleading as the air does not come exclusively out of the nose in nasal vowels.

In most languages, vowels that are adjacent to nasal consonants are produced partially or fully with a lowered velum in a natural process of assimilation and are therefore technically nasal, though few speakers would notice. This is the case in English: vowels preceding nasal consonants are nasalized, but there is no phonemic distinction between nasal and oral vowels (and all vowels are considered phonemically oral). However, the word "huh" is generally pronounced with a nasal vowel.

In Portuguese and French, by contrast, nasal vowels are phonemes distinct from oral vowels, since words exist which differ mainly in the nasal or oral quality of a vowel. For example, the words beau /bo/ "beautiful" and bon /bõ/ "good" are pronounced virtually the same, except that the former is oral and the latter is nasal. (More precisely, the vowel in bon is slightly more open, leading many dictionaries to transcribe it as /ɔ̃/.)

1. Suprasegmental and transitional nasal vowels

In Min Chinese, nasal vowels carry persistent air flow though both the mouth and the nose, producing an invariant and sustainable vowel quality. That is, this type of nasalization is synchronic and suprasegmental to the voicing. In contrast, nasal vowels in French or Portuguese are transitional, where the velum ends up constricting the mouth airway.

In languages which have transitional nasal vowels, it is commonly the case that there are fewer nasal vowels than oral ones. This appears to be due to a loss of distinctivity caused by the nasal articulation.

2. Phonemically and allophonically nasalized vowels

Nasalization may cause a vowel's articulation to shift. However, while nasalization due to the assimilation of a nasal consonant will tend to cause a raising of the vowel’s height, phonemically distinctive nasalization tends to lower the vowel.

3. Orthography

Languages which are written in the Latin Alphabet may indicate nasal vowels by a trailing silent n or m, as is the case in French, Portuguese, Bomana or Yoruba; others use diacritical symbols (Portuguese also employs a tilde ~ on ã, õ, before vowels; Polish, Navajo and Elfdalian use a hook underneath the letter, called an ogonek, as in ą, ę). Other languages may use a superscript n: aⁿ, eⁿ. In the International Phonetic Alphabet, nasal vowels are denoted by a tilde over the symbol for the vowel, as in Portuguese.

Abugida scripts, which are used for most Indian languages, use the bindu (.) symbol and its variations to denote nasal vowels and nasal junctions between consonants.

The Nastalique script used by Urdu denotes nasalisation by employing the Arabic letter "noon" but removing the dot. It is called a noon-ghunna or nasalized N. Nasalized vowels occur in classical Arabic, but not in contemporary speech or standardized Arabic. There is no orthographic way to denote the nasalization, but it is systematically taught as part of the essential rules of tajweed employed while reading the Qur’an. Nasalization usually occurs in recitation when a final N (noon) is followed by a Y (ya)

D. NASAL CONSONANT

A nasal consonant (also called nasal stop or nasal continuant) is produced with a lowered velum in the mouth, allowing air to escape freely through the nose. The oral cavity still acts as a resonance chamber for the sound, but the air does not escape through the mouth as it is blocked by the lips or tongue. Rarely, other types of consonants may be nasalized.

Manners of articulation





1. Definition of Nasals

Acoustically, nasal stops are sonorants, meaning they do not restrict the escape of air and cross-linguistically are nearly always voiced. Two notable exceptions are Icelandic and Welsh, which have unvoiced nasal sounds. (Compare oral plosives, which block off the air completely, and fricatives, which obstruct the air with a narrow channel. Both stops and fricatives are more commonly voiceless than voiced, and are known as obstruents.)

However, nasals are also stops in their articulation because the flow of air through the mouth is blocked completely. This duality, a sonorant airflow through the nose along with an obstruction in the mouth, means that nasal stops behave both like sonorants and like obstruents. For the purposes of acoustic description they are generally considered sonorants, but in many languages they may develop from or into plosives. Acoustically, nasal stops have bands of energy at around 200 and 2,000 Hz.

IPA

description

SAMPA

[m]

voiced bilabial nasal

[m]

[ɱ]

voiced labiodental nasal

[F]

[n̪]

voiced dental nasal

[n_d]

[n]

voiced alveolar or dental nasal: see alveolar nasal

[n]

[ɳ]

voiced retroflex nasal, common in Indic languages

[n`]

[ɲ]

voiced palatal nasal, a common sound in European languages as in: Spanish ñ; or French and Italian gn; or Catalan, Hungarian and Luganda ny; or Polish ń; or Occitan and Portuguese nh.

[J]

[ŋ]

voiced velar nasal, commonly written ng.

[N]

[ɴ]

voiced uvular nasal

[N\]

Examples of languages containing nasal consonants:

English, German and Cantonese have [m], [n] and [ŋ]. Tamil possesses distinct letters to represent [m], [n̪], [n], [ɳ], [ɲ] and [ŋ] (,,,,,). Catalan, Occitan, Spanish, and Italian have [m], [n], [ɲ] as phonemes, and [ɱ] and [ŋ] as allophones. (In several American dialects of Spanish, there is no palatal nasal but only a palatalized nasal, [nʲ], as in English canyon.)

The term 'nasal stop' will often be abbreviated to just "nasal". However, there are also nasal fricatives, nasal flaps, and nasal vowels, as in French, Portuguese, Catalan (dialectal feature), Yoruba, Gbe, Polish, and Ljubljana Slovene. In the IPA, nasal vowels are indicated by placing a tilde (~) over the vowel in question: French sang [sɑ̃].

2. Languages without nasals

Few languages, perhaps 2.3% [1] , contain no nasal consonants. This has led Ferguson (1963) to assume that all languages have at least one primary nasal consonant. When a language is claimed to lack nasal consonants altogether, as with several Niger-Congo languages, or the Pirahã language of the Amazon, nasal and non-nasal or prenasalized consonants usually alternate allophonically, and it is a theoretical claim on the part of the individual linguist that the nasal version is not the basic form of the consonant. In the case of some Niger-Congo languages, for example, nasal consonants occur before only nasal vowels. Since nasal vowels are phonemic, it simplifies the picture somewhat to assume that nasalization in stops is allophonic. There is then a second step in claiming that nasal vowels nasalize oral stops, rather than oral vowels denasalizing nasal stops, that is, whether [mã, mba] are phonemically /mbã, mba/ without full nasal stops, or /mã, ma/ without prenasalized stops. Postulating underlying oral or prenasalized rather than nasal consonants helps to explain the apparent instability of nasal correspondences throughout Niger-Congo compared with, for example, Indo-European. [2] In older speakers of the Tlingit language, [l] and [n] are allophones. Tlingit is usually described as having an unusual, perhaps unique lack of /l/ despite having six lateral obstruents; the older generation could be argued to have /l/ but at the expense of having no nasals.

However, several of the Chimakuan, Salish, and Wakashan languages surrounding Puget Sound, such as Quileute, Lushootseed, and Makah, are truly without any nasalization at all, in consonants or vowels, except in special speech registers such as baby-talk or the archaic speech of mythological figures (and perhaps not even that in the case of Quileute). This is an areal feature, only a few hundred years old, where nasal stops became voiced plosives ([m] became [b], etc). The only other places in the world where this occurs is in a dialect of the Rotokas language of Papua New Guinea, where nasal stops are used only when imitating foreign accents (a second dialect does have nasal stops), and in some of the Lakes Plain languages of West Papua.

Consonant List · Table



Pulmonics

Bila​bial

Labio​d.

Den​tal

Alv.

Post.

Retro​fl.

Pal​a​tal

Ve​lar

Uvu​lar

Pha​ryn.

Epi​glot​t.

Glot​tal

Nasals


m


ɱ



n



ɳ


ɲ


ŋ


ɴ




Plosives

p

b

t



ʈ

ɖ

c

ɟ

k

ɡ

q

ɢ


ʡ

ʔ


Fricatives

ɸ

β

f


θ

ð

s

z

ʃ

ʒ

ʂ

ʐ

ç

ʝ

x

ɣ

χ

ʁ

ħ

ʕ

ʜ

ʢ

h

ɦ

Approxim.



ʋ



ɹ



ɻ


j


ɰ





Trills


ʙ




r






ʀ




Flaps / taps


ⱱ̟




ɾ



ɽ







Lateral Fric.




ɬ

ɮ









Lateral Appr.





l



ɭ


ʎ


ʟ
































Non-pulmonics and other symbols [ • ]

Clicks

ʘ

ǀ

ǃ

ǂ

ǁ

Impl.

ɓ

ɗ

ʄ

ɠ

ʛ

Eject.

Affr.

p̪͡f

t͡s

d͡z

t͡ʃ

d͡ʒ

t͡ɕ

d͡ʑ

ʈ͡ʂ

ɖ͡ʐ

t͡ɬ

d͡ɮ

Other laterals

ɺ

ɫ

Co-art. fricatives

ɕ

ʑ

ɧ

Co-art. approxim.

ʍ

w

ɥ

Co-articulated stops

k͡p

ɡ͡b

ŋ͡m













This table contains phonetic information in IPA, which may not display correctly in some browsers. Where symbols appear in pairs, the one to the right represents a voiced consonant. Shaded areas denote pulmonic articulations judged to be impossible.


Piggott’s (1992) account for the nasal-spreading typology (38) proposes some roblem-specific innate principles for UG: (51) Piggott’s principles of nasal harmony simplified) a. The class of blockers must constitute a natural class with the nasal consonants.

Nasals are stops, so one of those classes must be the class of stops: /m/, /n/, /p/,n /t/, which accounts for the blockers in Applecross Gaelic. Nasals are also consonantal, so depending on whether glides are consonantal, we have the classes /m/, /n/, /p/, /t/, /f/, /s/, /l/, /r/ (Warao) and /m/, /n/, /p/, /t/, /f/, /s/, /l/, /r/, /j/, /w/ (Sundanese). And nasals are sonorant, so we would expect the class /m/, /n/, /l/, /r/, /j/, /w/, i.e.

a Language in which obstruents are targets, but sonorants block!

b. The class of blockers must not be limited to sonorants. This ad-hoc exception rules out the third possibility in.

c. There is a natural class called non-approximant consonants.

This ad-hoc class consists of /m/, /n/, /p/, /t/, /f/, /s/, accounting for Ijo.